Beredar Isu Rumah Ahok Mau di Bom, Ratusan Aparat Lakukan Penjagaan Ketat

Rumah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Perumahan Pantai Mutiara, Blok J, Pluit, Jakarta Utara, dijaga ratusan aparat kepolisian. Penjagaan ketat itu dilakukan menyusul adanya isu akan adanya perlawanan terhadap aparat, saat kawasan prostitusi Kalijodo ditertibkan, kemarin.

Beredar kabar, kelompok ini berencana membuat keonaran di luar Kalijodo. Salah satu yang aksi yang akan dilakukan bahwa sekelompok orang tersebut akan menggunakan bom ikan untuk melancarkan 'serangan balasan' ke rumah Ahok.

Saat dikonfirmasi, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian membenarkan isu tersebut. Untuk mengantisipasinya, penjagaan pun sudah dilakukan sejak sebelumnya. "Di sana memang ada pengamanan. Tetapi, sampai hari ini, sampai jam ini, hasil monitoring kita tidak ada hal-hal yang signifikan," kata Tito di Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (29/2).

Tito mengatakan, pengamanan di rumah Basuki dilakukan sekitar dua peleton personel. Satu peleton terdiri atas 30-50 polisi. Pihaknya menyiagakan pula personel dari Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Metro Jaya. "Ada dua peleton kalau saya tidak salah, ditambah lagi ada dari Polair satu peleton yang memang sudah ada markasnya di situ," ujar Tito.

Soal isu ancaman perlawanan kepada aparat dengan bahan peledak ikan, Tito mengaku sudah mengetahuinya. "Itu saya kira isu saja karena dari hasil monitoring intelijen, kita coba klarifikasi, informasinya tidak jelas," ujar jenderal bintang dua itu.

Sementara itu, Kasie SAR Ditpolair Polda Metro Jaya AKP Sanduan, di depan kediaman Ahok, mengatakan peningkatan keamanan dilakukan sejak sebelum penggusuran lokalisasi Kalijodo berlangsung. Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya ada ancaman aksi massa dari beberapa kelompok. "Kita buat jadi tiga ring, di depan perumahan satu, di depan penjagaan satu, dan di depan rumah, serta patroli di sekitaran lokasi.