WaktuCom - DALAM melakukan sunat atau sirkumsisi, dokter perlu memerhatikan teknik yang digunakan untuk menghindari cedera, perdarahan berlebih, dan menghindari komplikasi lainnya. Namun, segi kosmetik atau kerapihan hasil sirkumsisi sering diabaikan.
Sirkumsisi adalah tindakan untuk membuang kulup (prepusium), yaitu kulit yang menutupi kepala penis. Tindakan ini umumnya dilakukan atas latar belakang budaya dan agama, meski belakangan sudah banyak juga pria yang melakukannya dengan alasan kesehatan.
Untuk mendapatkan hasil sirkumsisi yang minim komplikasi dan indah secara kosmetik, baik saat ereksi ataupun tidak, diperlukan tingkat keahlian dan kecakapan yang tinggi. Hasil ini dapat dicapai oleh dokter yang sudah berpengalaman atau oleh ahli bedah plastik.
“Dokter bedah plastik umumnya melakukan sirkumsisi dengan menggunakan scalpel, tidak lagi menggunakan gunting atau elektrokauter. Seperti yang dilakukan oleh ahli bedah plastik J Francois Eid,” kata dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, dalam acara Launching Mahdian Klem, di Yogyakarta.
Metode Eid dilakukan dengan membuka kepala Mr P dengan cara membuang sebagian kulit di bagian pangkal penis, bukan pada prepusium. Untuk memperindah hasilnya, induksi bahkan dilakukan agar terjadi ereksi sebelum sirkumsisi dilakukan. Dengan demikian, panjang kulit yang dibuang dapat ditentukan secara tepat, sehingga kulit tidak terlalu longgar atau banyak terbuang.
“Sirkumsisi yang baik diharapkan tidak hanya mempermudah pria dalam membersihkan Mr P, tetapi juga meningkatkan kepuasan seksual dan rasa percaya diri pemiliknya. Hal ini terlihat pada hasil studi yang dilakukan di Tanzania,” lanjutnya.
Dikutip dari rilis yang diterima pada Senin (7/3/2016), salah satu teknik sirkumsisi modern yang dapat memberikan hasil sirkumsisi yang secara estetik baik di antaranya adalah teknik klem.
“Selain praktis, klem sekali pakai juga mudah digunakan oleh dokter umum sekalipun. Cukup dengan menjalani pelatihan khusus, dokter umum dapat melakukan sirkumsisi dengan hasil yang tidak kalah rapinya dengan dokter berpengalaman” ujar dr Mahdian.