Sebagian Pendemo Yang Berada Di Depan Gedung DPR Mulai Berpulangan

WAKTU.COM , Jakarta - Demonstran yang bertahan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta Selatan, mulai berangsur pulang. Sabtu pagi 5 November, Juru bicara FPI, Munarman lewat pengeras suara yang ada di kendaraan meminta para demonstran pulang dari depan DPR.

Polisi lalu lintas yang bertugas di depan gedung DPR juga ikut membantu para demonstran mendapatkan bus. "Bandung, Bandung, Bandung," kata polisi lalu lintas mengarahkan demonstran menaiki bus tujuan Bandung di depan DPR.

Para panitia bus pun menyediakan bus untuk ke Masjid Istiqlal yang menjadi titik kumpul para demonstran. Tercatat ada 5 bus ke Istiqlal. Para peserta demo dari Front Pembela Islam Petamburan disuruh pulang sendiri. "Tinggal lurus saja, sana," kata seorang orator

Aktivitas para demonstran itu dinyatakan berakhir usai dijelaskannya hasil pertemuan, oleh Ketua Umum Front Pembela Islam Rizieq Shihab, Ketua MPR Zulkifli Hasan, serta anggota Komisi Hukum DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.

Sejumlah hal yang disepakati, antara lain soal janji pihak MPR dan Komisi Hukum DPR RI mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama, yang melibatkan calon gubernur DKI inkumben Basuki Tjahaja Purnama. "Kepala Polri berjanji akan diperiksa Ahok, Senin nanti," ujar Zulkifli.

Komisi Hukum, lewat Sufmi, menyatakan niat berkomunikasi dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, untuk meminta kejelasan soal penyelesaian kasus Basuki.

Rizieq, dengan dukungan para demonstran, meminta polisi cepat menentukan status Basuki yang mereka nilai telah menistakan sebuah ayat suci AlQuran. "Bila tak ada perkembangan dalam tiga minggu, kita siap turun (berdemonstrasi) lagi," ujar Rizieq

Tak lama setelahnya, para orator unjuk rasa mulai mengatur skenario kepulangan massa. Mereka mengutamakan massa yang berasal dari luar DKI Jakarta. Selain bus, sebagian massa diberikan uang saku untuk pulang.

Peserta demo yang berangkat dengan kendaraan pribadi pun diantar kembali ke sejumlah titik kumpul demo, dengan lima unit bus polisi. "Bus kami ada di (Masjid) Istiqlal, jadi diantar, jauh ke sana," tutur Bahrum, demonstran asal Tasikmalaya saat ditanyai Waktu.