WaktuCom - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin merekrut Pak Ogah atau pangatur lalu lintas liar di jalan dan pemuda putus sekolah, untuk bekerja di Transjakarta. Mereka akan bekerja sebagai tenaga kebersihan di bus Transjakarta.
Menurut Ahok, perekrutan ini mengadopsi Turki. Begitu bus masuk terminal terakhir, anak-anak muda yang putus sekolah langsung membersihkan sampah di armada tersebut.
"Kan, kalau di stasiun kita bisa pasang mesin. Tapi kalau di busway enggak bisa. Saya belajar dari Turki. Turki mempekejakan anak muda yang nggak sekolah, pakai tongkat kemoceng gitu," kata dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu berharap, pekerjaan ini mampu memberikan penghasilan baru yang lebih layak. Upaya itu juga untuk menghapus keberadaan tukang parkir liar dan Pak Ogah, yang dianggap meresahkan para pengendara.
"Kita mulai rekrut yang mau kerja saja. Karena makin lama dia (Pak Ogah dan tukang parkir liar) enggak bisa kerja lagi. Pak Ogah resmi kita udah banyak," jelas Ahok.
Saat ini Ahok telah mempekerjakan 1.400 Pak Ogah 'resmi', untuk membantu mengatur lalu lintas. Keberadaan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI itu, diharapkan mampu menghilangkan keberadaan Pak Ogah yang berkeliaran di jalanan Ibu Kota.
"Pasukan bersih-bersih ini enggak pernah sekolah juga enggak apa-apa. Dia kerja shift, kita akan jalan 24 jam. Dia akan dikontrak," tandas Ahok.