WaktuCom - Menghadapi pemilihan Gubernur DKI, sejumlah partai politik terus mempersiapkan kader-kadernya. Salah satunya Partai Golkar yang terus melakukan konsolidasi dengan partai politik lain untuk jalin koalisi.
"Jadi begini, untuk DKI Jakarta, DPP Golkar di bawah pimpinan ARB sudah memberikan tugas secara khusus kepada pengurus DPD DKI Jakarta untuk melakukan komunikasi politik dengan parpol yang ada untuk rangka menjalin koalisi," kata Idrus di Senayan, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Idrus menjelaskan DPP Golkar saat ini menunggu laporan dari DPD Golkar DKI. Laporan DPD DKI diprediksi akan disampaikan pada Mei 2016. Dari hasil laporan itu maka nanti DPP akan melakukan kajian.
"Dan, di situ nanti kita akan melakukan kajian. Dan laporannya ada dua. Pertama, hasilnya dengan komunikasinya dengan parpol dalam rangka koalisi. Karena di DKI Jakarta harus melakukan koalisi," tuturnya.
Terkait nama-nama kader yang kemungkinan diusung, Idrus menyebut misalnya seperti Aziz Syamsuddin. Lalu, ada nama dari eksternal yaitu Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, sampai Abraham Lunggana atau Lulung.
"Nama-nama masih yang beredar sekarang. Dari Golkar sendiri ada Pak Tantowi, kemudian Ada Aziz Ayamsudin. Kemudian Ada Adhyaksa Dault, Pak Yusril, ada Pak Sandiaga, dan Haji Lulung," sebutnya.
Idrus juga mengatakan masih ada kemungkinan partainya mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI. Salah satu alasannya karena Ahok pernah menjadi kader Partai Beringin.
"Mungkin juga Ahok. Ahok itu lah kader Golkar. Dia juga pernah jadi anggota DPR dari daerah pemilihan Babel," tuturnya.
Namun, kemungkinan pengusungan Ahok ini tetap menunggu laporan Golkar DKI. Bila Ahok tetap menempuh jalur independen, Idrus mengatakan Golkar akan membahasnya.
"Nanti ada beberapa hal, mendukung atau mengusung. Tetapi, semua nanti dibicarakan setelah ada laporan dari DKI Golkar," tuturnya.