WaktuCom - Pada peluncuran buku berisi tulisan wartawan tentang dirinya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didaulat untuk melelang edisi khusus buku itu untuk mendanai edisi berikutnya.
Akhirnya, dalam acara yang berlangsung di Gedung Arsip, Jakarta, Rabu (23/3) malam, Megawati bersedia. Tapi daripada melelang, Megawati justru meminta agar para tokoh dan pejabat yang hadir di acara itu untuk bergotong royong saja.
Ada mantan wakil presiden Boediono yang menyumbang tapi tak menyebut angka. Ada Menko Kemaritiman Rizal Ramli menyumbang Rp 150 juta, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso Rp 150 juta, mantan kepala BIN Hendropriyono Rp 100 juta.
Sejumlah pejabat setingkat menteri lainnya menyumbang Rp 100 juta seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyumbang Rp 25 juta sementara Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyumbang Rp 20 juta.
Lalu bagaimana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang juga hadir di situ? Para peserta berteriak meminta Ahok ikut menyumbang. Ahok tertawa dan belum sempat bicara, Megawati langsung memotong.
"Enggak, enggak. Nanti," kata Megawati lalu melanjutkan bertanya ke tokoh lainnya.
Setelah beberapa tokoh pengusaha dan sipil menyumbang, total jenderal terkumpul Rp 2,275 miliar.
Megawati lalu mengingatkan para peserta acara bahwa uang itu bukan untuk dirinya. Diharapkannya hal itu tak dilihat sebagai hal negatif.
"Nanti kan dibilang mahar saja itu. Ini terus terang, tolong dicatat ya, jangan nge-bully saya. Ini ternyata lebih, katanya Rp 2,275 miliar," kata Megawati disambut tepuk tangan peserta acara.
Bukannya menutup acara, Megawati malah lalu beralih ke sang gubernur, Ahok, yang masih setia mengikuti acara itu.
"Kalau yang itu (Ahok), saya bilang jangan, enggak usah. Nantilah, terserah saja. Tunggu saja tanggal mainnya," kata Megawati sambil tersenyum.